Kiat Menulis dari Siswi MAS YASMI Duri dengan Sederet Prestasi dan Terbitkan Buku Sendiri

 


WENI MAWADAH



DURI - Tidak semua orang suka menulis. Bahkan banyak yang menganggap menulis itu menjenuhkan. Namun hal ini tidak berlaku bagi Siswi Madrasah Aliyah YASMI (yayasan masjid jami') Weni Mawadah

Siswi kelahiran Sukasari, 05 Juni 2004 ini justru menjadikan hobi menulisnya ditekuni hingga mampu menghasilkan sederet prestasi. Bahkan Siswi MAS YASMI Duri ini telah mengantongi berbagai prestasi bidang penulisan, khususnya cerpen.

Weni mengaku awalnya hobinya itu bermula dari kesukaannya membaca buku sejak di bangku SD. Terlebih, jurusannya sewaktu SMA, Kelas Bahasa mendukung minatnya tersebut. Dari membaca kemudian muncul keinginan untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.

Weni kini makin aktif menulis di berbagai media dan sampai sekarang aktif sebagai penulis lepas. Ia terus meningkatkan kemampuanya.

Ia menerangkan, inspirasinya dalam menulis tidak hanya bersumber dari pengalaman pribadi, tetapi juga didapatkan dari lingkungan sekitar seperti pengalaman orang lain dan kondisi lingkungan sekitar. 

“Menurut saya untuk menulis tidak hanya perlu membuka mata penulis, tetapi penulis juga harus membuka hati atau perasaannya sendiri. Sebab menulis itu harus melibatkan mata dan rasa agar tulisannya lebih menyentuh pembaca,” imbuhnya.


“Saya ibaratkan puisi berisi tentang hitam dan putih karena terkadang antara perasaan dan kenyataan kadang tidak sesuai, sehingga sebagian besar orang selalu merasakan gejolak antara rasa dan logika, saya berusaha mengungkapkan gejolak itu,” katanya. 

Dalam menulis dan mengembangkan potensinya, Dian tentu menghadapi beberapa tantangan, salah satunya ketika menghadirkan unsur rasa dalam tulisan. Biasanya itu terjadi ketika penulis terjebak atau dikejar oleh deadline. Untuk mengatasinya, ia biasanya meminta pendapat orang terdekat.




Weni pun membagikan empat kiat menulis. 

1. Menulis tentang apapun, di mana pun dan kapan pun. 

2. Belajar untuk menjadi sensitif dan selalu membuka mata terhadap kondisi sekitar 

3. Jadikan pengalaman diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitar sebagai bahan ide menulis 

4. Membaca, membaca dan terus membaca.





Weni juga punya cita-cita untuk membangun perpustakaaan di berbagai daerah. Ia berharap semoga semakin banyak generasi penerus yang ikut meramaikan, mengembangkan dan memajukan dunia literasi Indonesia karena yang terpenting adalah jangan takut memulai dan mencoba sesuatu karena gagal adalah proses untuk tumbuh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MTs YASMI Gelar MATSAMA, Direktur Yayasan Jami' Beri Amanat Pembukaan

Upacara Perdana Tahun Ajaran Baru MTs YASMI Duri Berlangsung Khidmat

MTs YASMI Duri Gelar Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka